Tugas Softskill 4 Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri
Tugas
Softskill 4 Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri
Nama : Rafika Desi Fianti
Kelas : 4EA17
NPM : 15216951
1.Jelaskan dengan terperinci Pilihan Strategi memasuki pasae global dan berekspansi melalui:
Kelas : 4EA17
NPM : 15216951
1.Jelaskan dengan terperinci Pilihan Strategi memasuki pasae global dan berekspansi melalui:
a. Pasar Global
b. Ekspor
c. Lisensi
d. Usaha Patungan
e. Strategi Perluasan Pasar
f. Penentuan Posisi Pasar
Jawab:
a. Pasar Global
Pasar Global adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi
seluruh pelaku usaha. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan
ini karena beberapa faktor, antara lain:
1.
Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas
dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
2.
Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara
langsung menjadi konsumen global
3. Semakin banyaknya transportasi antar negara yang
mempermudah distribusi produk
4.
Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan
pasar dunia
Jika sudah memahami pengertian pasar global dengan baik,
tentunya kita bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang
sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk
ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk
mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan
tersebut antara lain:
1. Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah
buruhnya lebih murah
2.
Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa tempat di
seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi produknya
3.
Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan
memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial
Namun, setara dengan kesempatan yang ditawarkan, di pasar
global juga ada berbagai macam masalah dan kendala yang harus siap dihadapi
oleh seluruh pelaku pasar. Seorang pebisnis yang hebat, tentunya akan dapat
menemukan solusi yang kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. Berikut adalah beberapa macam kendala yang menantang para pelaku
bisnis pasar global:
1. Perbedaan Budaya dan Selera
Produk yang laku keras di suatu negara, bisa jadi tidak
menarik sama sekali bagi masyarakat di negara lain. Misalnya, sepeda motor
Honda laku keras di Indonesia, sementara di Eropa, produk ini tidak ada
peminatnya.
2. Perbedaan Daya Beli Masyarakat
Jika produk yang dijual melalui pasar bebas memiliki harga
yang terlalu tinggi atau justru terlalu rendah di negara targetnya, maka
kemungkinan produk tersebut tidak akan memperoleh banyak pembeli. Misalnya,
kaos – kaos murah buatan China tidak akan laku di Prancis karena daya beli
masyarakatnya yang sangat tinggi.
3. Peraturan Nasional
Produk yang banyak diminati masyarakat di suatu negara, bisa
jadi tidak bisa jual ke negara tersebut jika negara tersebut memiliki peraturan
khusus yang membatasinya. Misalnya, di Indonesia, mobil yang terlalu mewah
seperti limousine tidak boleh masuk ke Indonesia. Jadi, perusahaan limousine di
negara manapun tidak ada gunanya jika mereka bermaksud menjual produknya ke
Indonesia.
Tahapan Menjadi Pemasar Global
Untuk menjadi pemasar global tidaklah terjadi begitu saja
melainkan melalui beberapa tahap, yaitu:
1. No Foreign Marketing
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional
tetapi bukan karena inisiatif atau belum ada usaha sendiri dengan untuk
memasarkan ke pasar luar negeri. Produk perusahaan beredar di pasar
internasional karena pesanan dari pasar luar negeri, pelanggan asing datang ke
perusahaan. atau atas usaha pihak eksportir.
2. Infrequent Foreign Marketing
Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri
tetapi hanya kalau mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestik masih
mampu menyerapnya, kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada
penyesuaian organisasi maupun prosuknya untuk pasar internasional.
3. Reguler Foreign Marketing
Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk memasarkan
produknya ke pasar asing. Dipasarkan sendiri atau melalui penyalur domestik
atau distributor asing. Tujuannya melakukan ekspansi pasar domestik dengan
sudah mulai berusaha memahami kebutuhan maupun keinginan pasar internasional.
4. Global Marketing Operations
Pada fase ini, produsen benar-benar telah terlibat dengan
dunia internasional secara global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran
saja, tetapi sudah merencanakan operasional pendek maupun organisasi bersaing
di pasar dunia.
Contoh : Brand telepon genggam seperti Nokia
menggunakan manajemen pemasaran internasional karena kekuatan perusahaannya
sudah melampaui jumlah konsumen yang ada di wilayah domestik brand nokia, yakni
Finlandia yang hanya berpenduduk kurang lebih 4jt jiwa.
b. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah
pabean, yang dimaksud dengan daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang
meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta
tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen dengan
memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku (Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 2 tahun 2009). Kegiatan ekspor didasari kondisi bahwa tidak ada
suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan
dan saling mengisi. Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara
lain apabila barang tersebut diperlukan negara lain dan mereka tidak dapat
memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan
dalam negeri.
Kegiatan ekspor mempunyai hubungan positif dengan
pertumbuhan ekonomi suatu negara, semakin banyak kegiatan ekspor di negara itu
maka pertumbuhan ekonomi juga akan naik dan hal ini akan berdampak pada iklim
investasi yang semakin tumbuh beriringan dengan kegiatan ekspor tersebut
(Krueger, 1988:40). Ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang
memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan
tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan struktur politik yang
stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Dengan kata lain, ekspor mencerminkan
aktivitas perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang
berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan
negara-negara yang lebih maju (Todaro dkk, 2004). Adapun bentuk bentuk ekspor
sebagai berikut :
1.
Ekspor Tidak Langsung
Ekspor
tidak langsung (indirect export) terjadi ketika perusahaan menjual produknya ke
pelanggan domestik yang kemudian mengekspor produk tersebut baik dalam bentuk
asli maupun dalam bentuk yang sudah mengalami modifikasi.
2.
Ekspor Langsung
Ekspor
langsung (direct exporting) terjadi melalui penjualan ke pelanggan, baik ke
distributor maupun pemakai akhir yang berada di luar negara asal perusahaan.
Ekspor langsung biasanya berasal dari usaha yang dimaksudkan untuk memperluas
bisnisnya secara internasional.
3.
Transfer Intraperusahaan
Bentuk
ketiga aktivitas ekspor adalah transfer intrakorporat yang menjadi semakin
penting karena ukuran perusahaan multinasional(MNC) semakin meningkat. Transfer
interkorporat (corcorporate transfer) adalah penjualan barang oleh perusahaan
tertentu dalam negara tertentu ke perusahaan aliansinya di negara lain.
Langkah
strategis dalam memasuki Ekspor :
1.
Keputusan manajemen untuk melaksanakan ekspor
2.
Menentukan komoditi yang akan diekspor
3.
Menganalisa kondisi Negara tujuan ekspor tentang:
•
Populasi
•
Politik
•
Ekonomi
•
Sosial
•
Iklim
•
Peraturan ekspor, impor, devisa
•
Perpajakan, perbankan, keuangan, transportasi
4.
Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki serta menentukan
calon mitra usaha sebagai saluran pemasaran
5.
Menentukan strategi operasional bersama mitra usaha seperti:
•
Penentuan harga jual ekspor
•
Syarat pembayaran
•
Sistem distribusi
•
Bauran pemasaran
6.
Menentukan sistem promosi dan pemilihan media
7.
Mempelajari peta pemasaran komoditi tertentu
8.
Mempelajari nama dan alamat lengkap berbagai badan promosi nasional dan
internasional, sebagai saranan mencari calon pembeli
9.
Menyiapkan brosur dan price list dari komoditi yang akan diekspor
10.
Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi yang akan dikirimkan kepada
berbagai badan promosi dan calon pembeli
Contoh
: PT. Indofood yang produk Indomie nya sudah memasuki pasar internasional yakni
negara-negara seperti Belanda, Singapura, Australia dan Malaysia.
c. Lisensi
Lisensi membawa risiko finansial yang relatif rendah,
sehingga pemilik lisensi dapat sepenuhnya menginvestigasikan kesempatan pasar
dan kemampuan penerima lisensinya. Lisensi juga dapat membuat pemilik lisensi
mempelajari lebih banyak tentang potensi penjualan produk dan jasanya di pasar
baru tanpa komitmen sumber finasial dan manajerial secara signifikan. Penerima
lisensi mendapat manfaat dari kesempatan untuk membuat dan menjual, dengan
biaya riset dan pengembangan yang relatif rendah, produk dan jasa yang telah
sukses di pasar internasional lain.
Meskipun demikian, perjanjian lisensi memiliki biaya
kesempatan. Lisensi membatasi kesempatan pasar bagi kedua belah pihak. Tidak
peduli seberapa hati-hatinya perjanjian lisensi dibuat, selalu ada risiko
masalah dan kesalahpahaman. Perhatian terakhir adalah implikasi strategis
jangka panjang dari pemberian lisensi teknologi oleh perusahaan. Banyak
perusahaan merasa bahwa berbagai teknologinya dengan hati-hati akan menciptakan
pesaing masa depan. Pemegang lisensi, dengan menghasilkan produk berdasarkan
perjanjian lisensi, akan dapat mempelajari rahasia produksi dari pemilik
lisensi atau mengembangkan sendiri cara berproduksi.
d. Usaha Patungan
Usaha patungan adalah aliansi strategis di mana dua atau
lebih pihak, biasanya bisnis, membentuk kemitraan untuk berbagi pasar, kekayaan
intelektual, aset, pengetahuan, dan, tentu saja, keuntungan.
Perusahaan patungan berbeda dari merger karena tidak ada
pengalihan kepemilikan dalam kesepakatan tersebut.
Kemitraan ini bisa terjadi antara goliat di industri.
Cingular, misalnya, adalah aliansi strategis antara SBS dan Bellsouth. Hal ini
juga dapat terjadi antara dua usaha kecil yang percaya bahwa kemitraan akan
membantu mereka berhasil melawan pesaing mereka yang lebih besar.
Perusahaan dengan produk dan layanan identik juga dapat
bergabung untuk menembus pasar yang tidak dapat atau tidak dapat mereka
pertimbangkan tanpa menginvestasikan sumber daya yang luar biasa. Selanjutnya,
karena peraturan daerah, beberapa pasar hanya bisa ditembus melalui joint
venturing dengan bisnis lokal.
Dalam beberapa kasus, sebuah perusahaan besar dapat
memutuskan untuk membentuk usaha patungan dengan bisnis yang lebih kecil untuk
segera memperoleh kekayaan intelektual, teknologi, atau sumber daya penting
yang jika tidak sulit diperoleh, bahkan dengan banyak uang tunai yang mereka
miliki.
Bagaimana
Pekerjaan Patungan?
Proses kemitraan adalah prinsip yang terkenal dan telah
teruji waktu. Aspek penting dari usaha patungan tidak terletak pada proses itu
sendiri, melainkan dalam pelaksanaannya. Kita semua tahu apa yang perlu
dilakukan: secara khusus, perlu bergabung. Namun, mudah untuk mengabaikan
"hows" dan "whats" dalam kegembiraan saat ini dengan
kemitraan baru ini.
Kita akan melihat "petunjuk" dalam tinjauan kita
tentang faktor-faktor penting keberhasilan. Untuk saat ini, mari kita ingat
bahwa semua merger, besar atau kecil, perlu direncanakan secara rinci dan
dilaksanakan setelah mengikuti rencana yang ketat untuk menjaga semua peluang
kesuksesan di pihak Anda.
The "whats" harus tercakup dalam kesepakatan hukum
yang akan dengan hati-hati mencantumkan pihak mana yang membawa aset (berwujud
dan tidak berwujud) ke usaha patungan tersebut, serta tujuan aliansi strategis
ini. Meskipun perjanjian perjanjian usaha patungan dapat segera ditemukan di
Internet, saya sarankan Anda mencari saran hukum yang tepat saat memasuki
hubungan bisnis semacam itu.
Ciri-Ciri
Joint Venture
Ciri-ciri dari gabungan perusahaan atau joint venture ini
diantaranya meliputi:
1.
Perusahaan baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain secara
bersama-sama,
2.
Di Indonesia, Joint venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan
asing,
3.
Modalnya berupa saham yang diperloheh atau disediakan oleh perusahaan pendiri
dengan perbandingan tertentu dari setiap perusahaannya,
4.
Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan
pendiri,
5.
Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan
pendiri,
6.
Perusahaan pendiri Joint venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan
masing-masing,
7.
Resiko ditanggung secara bersama-sama antara masing-masing partner melalui
perusahaan yang berlainan.
Kelebihan
Joint Venture
Kelebihan
dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Sekutu lokal lebih memahami tentang keadaan lingkungan dimana perusahaan Joint
Venture didirikan seperti misalnya adat istiadat, kebiasaan dan Lembaga
kemasyarakatan dilingkungan setempat.
2.
Sekutu lokal mungkin memilki teknologi yang cocok untuk lingkungan setempat.
3.
Akses kepasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh hubungan dan
reputasi sekutu lokal.
Kekurangan
Joint Venture
Kekurangan
dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Jika salah dalam memilih sekutu maka akan meningkatkan resiko politik yang
dihadapi.
2.
Adanya harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik kepentingan
antara kedua belah pihak.
3.
Dapat terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.
e. Strategi Perluasan Pasar
Strategi Perluasan Pasar adalah Sebuah strategi pertumbuhan
di mana sebuah organisasi target produk yang sudah ada ke pasar baru,
pengembangan pasar dengan menargetkan pasar geografis baru, segmen demografis
atau psikografis baru, atau pengguna benar-benar baru. Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar, yaitu; Enam Strategi Memperluas
Pangsa Pasar
1.
Tambahkan produk serta layanan baru
Terdengar
sederhana, hanya menambah produk dan layanan baru. Namun, untuk menjalankan
strategi ini dengan serius, dibutuhkan kerja keras. Kita harus tahu produk dan
layanan apa yang konsumen inginkan. Selain itu, berapa banyak dari mereka yang
mau membayar untuk jumlah produk dan layanan baru ini. Selanjutnya, apakah kita
mampu memenuhi permintaan mereka atau tidak. Agar tidak hanya berangan-angan,
riset pasar perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang diinginkan pasar serta
berapa jumlahnya.
2.
Menjual Produk dan Layanan Pada Pelanggan yang Sudah Ada dengan Peningkatan
Jumlah
Disini
kita akan memerlukan sebuah analisis segmentasi pasar guna mengidentifikasi
segmen konsumen yang membeli paling banyak. Dengan cara ini, maka kita bisa
meningkatkan jumlah penjualan kepada konsumen yang sudah ada. Selanjutnya, kita
akan fokus pada penjualan serta strategi pemasaran yang fokus di segmen ini.
Strategi ini juga terdengar mudah namun cukup sulit mengimplementasikannya jika
tidak dengan analisis segmentasi pasar.
3.
Lebarkan Pasar ke Daerah Baru
Di
sini, kita akan mencari pelanggan baru potensial. Kita juga membutuhkan riset
lapangan disini agar produk yang dijual akan diterima oleh pelanggan baru. Di
sini, kita akan melakukan riset pasar untuk menentukan daerah mana yang akan
menjadi target pasar.Jika dimungkinkan potensinya besar, maka langkah
selanjutnya adalah memilih lokasi strategis untuk memasarkan produk kepada
pelanggan baru sedekat mungkin. Kita akan melakukan beberapa strategi membangun
bisnis dari awal.
4.
Targetkan Pasar Serta Pelanggan Baru
Biasanya,
pebisnis akan memasarkan produknya berdasarkan demografi tertentu seperti usia,
lokasi, jenis kelamin atau psokografis seperti aktivitas, minat juga nila-nilai
tertentu. Namun, jika hanya itu, tentu kita tidak akan mendapatkan pelanggan
baru yang lebih banyak. Pastinya masih ada lagi pelanggan baru yang bisa
memanfaatkan produk kita. Cobalah iklankan atau pasarkan produk secara dengan
media yang tepat serta waktu yang tepat pula.
5.
Masuk Pada Sistem Penjualan Baru
Strategi
ini menuntut kita untuk memasuki dunia bisnis baru yakni ke pemasaran online.
Sudah banyak bukti toko kecil kemudian beralih menjadi besar saat ia berhasil
memanfaatkan teknologi dan sistem pemasaran online.
Dengan
media dan strategi online marketing yang baik, maka kita bisa meningkatkan
penjualan tanpa batasan ruang dan waktu. Selanjutnya, kita akan mencoba sistem
delivery yang baru baik dengan armada sendiri atau dengan jasa pengiriman
barang.
Selain
itu, peningkatan SEO (Search Engine Optimization) juga diperlukan untuk
memudahkan pelanggan dunia maya menemukan produk kita.
6.
Mengambilalih Bisnis Lain
Ya,
jika bisnis dipandang masih kurang memiliki jumlah pasar atau kita ingin
benar-benar menjangkau pasar yang lebih luas, sudah bisa dipastikan bahwa
dengan mengambil alih perusahaan atau bisnis orang lain maka jumlah pelanggan
kita otomatis akan meningkat.
Sebagai
contoh, Facebook ingin meningkatkan jumlah pelanggan dan mengurangi pesain maka
pihak Facebook kemudian membeli Instagram serta Whats App. Dengan begitu,
pelanggan Instagram dan Whats App sudah otomatis menjadi pelanggan perusahaan
Facebook.
Dari berbagai cara di atas, kita sudah bisa memetakan
bagaimana perusahaan bisa mengembangkan atau meningkatkan jumlah pelanggan
sehingga peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak juga akan
meningkat.
Pada tahapan ini, kita memang memiliki pilihan bagaimana
mendapatkan modal untuk mengembangkan pasar. Bisa saja ada pihak yang akan
menawarkan kredit mikro kepada kita. Tentu, pilihan di tangan kita. Yang jelas,
kita memerlukan 6 poin di atas untuk meningkatkan jumlah pelanggan secara
signifikan.
f. Penentuan Posisi Pasar
Kotler dan Armstrong (1997: 249) menyatakan penentuan posisi
pasar sebagai perancangan posisi produk dan citra perusahaan sehingga menempati
tempat khusus dan dihargai dalam benak pelanggannya. Hermawan Kartajaya dkk.
(2003: 51) mendefinisikan penentuan posisi pasar sebagai strategi untuk
mengarahkan pelanggan dengan membangun rasa kepercayaan, percaya diri, dan
kompetensi untuk pelanggan sehingga menciptakan sebuah eksistensi di benak
pelanggan dan memimpin mereka secara kredibel. Posisi produk adalah cara
bagaimana produk didefinisikan oleh konsumen atas dasar ciri-ciri penting atau
tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen relatif terhadap produk
pesaing. Proses penetapan posisi produk terdiri atas tiga langkah, yaitu:
a.
Mengidentifikasi keunggulan bersaing yang mungkin
Keunggulan
bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan
nilai yang lebih besar kepada konsumen, baik melalui harga lebih murah maupun
dengan memberikan manfaat produk yang lebih banyak sehingga sesuai kalaupun
harganya tinggi. Perusahaan dapat membedakan penawarannya dari pesaing dengan
cara berikut:
1.
Diferensiasi produk;
perusahaan membedakan fisik produknya. Selain fisik produk, perusahaan dapat
membedakan produknya dalam hal kinerja, desain, konsistensi, daya tahan,
keandalan, dan kemudahan reparasi.
2.
Diferensiasi jasa;
perusahaan melakukan pembedaan melalui jasa yang menyertai produk. Dalam hal
ini perusahaan melakukan penjualan produk dengan memberikan layanan purna jual
mulai dari pendidikan produk, jasa pengiriman, hingga jasa perbaikan produk
terhadap konsumennya.
3.
Diferensiasi personil;
perusahaan memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan mempekerjakan dan
melatih orang-orang yang lebih baik dibanding pesaingnya.
4.
Diferensiasi citra;
perusahaan bekerja untuk membangun citra yang membedakan mereka dari pesaing.
Citra
perusahaan seharusnya menyampaikan sebuah pesan tunggal dan unik yang
mengkomunikasikan manfaat dan penentuan posisi utama produk.
b.
Memilih keunggulan bersaing yang tepat
Ketika
suatu perusahaan menemukan beberapa potensi keunggulan bersaing, perusahaan
tersebut harus memilih keunggulan bersaing yang di atasnya dapat dibangun
strategi penentuan posisi. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak
diferensiasi yang akan dipromosikan dan yang mana.
Berapa
banyak perbedaan yang dipromosikan; ketika dua atau lebih perusahaan mengklaim
dirinya sebagai yang terbaik pada ciri yang sama, adalah penting bagi
perusahaan untuk memposisikan dirinya pada lebih dari satu faktor pembeda.
Perbedaan
mana yang dipromosikan; tidak setiap perbedaan adalah alat pembeda. Setiap
perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya sebagaimana keuntungan.
Perusahaan harus hati-hati memilih cara yang akan membedakan dirinya dari
pesaing.
c.
Mengkomunikasikan posisi yang telah dipilih
Setelah
menetapkan posisi produknya, perusahaan harus mengambil langkah-langkah pasti
untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen sasaran. Seluruh
upaya bauran pemasaran perusahaan harus mendukung strategi penentuan posisi.
Menentukan posisi perusahaan membutuhkan tindakan nyata, bukan sekedar bicara.
Jika telah memutuskan untuk membangun posisi pada mutu dan pelayanan yang lebih
baik, perusahaan harus menyampaikan posisi itu.
Referensi
http://greattyclaudia.blogspot.com/2018/12/pilihan-strategis-dalam-memasuki-pasar.html
Comments
Post a Comment