Makalah Manusia dan Penderitaan
ILMU BUDAYA
DASAR
MANUSIA DAN
PENDERITAAN
Nama Kelompok :
v Ahmad
Khelvin Fernanda 10216378
v Maulita
Pramesti 14216315
v Pacsy
Pandiatama Mudi 15216701
v Rafika
Desi Fianti 15216951
v Ridha
Kamilia 16216338
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan adalah hal yang kerap kali ditemukan
dalam kehidupan
manusia, penderitaan sering kita lihat di televisi sehingga
dengan hal tersebut sangat menarik untuk kami bahas.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun
masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Pengertian Penderitaan.
2. Macam-macam penderitaan dan penyebabnya
3. Pengaruh penderitaan terhadap manusia dan
Kelangsungan hidupnya.
4. Cara
Mengatasi penderitaan
1.3. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui dan memahami tentang hubungan manusia
dengan penderitaan.
2.
Untuk memahami berbagai macam penyebab manusia
mengalami
penderitaan.
3.
Untuk memahami apa saja jenis penderitaan yang terjadi
pada
manusia berikut dengan
contoh contoh kasusnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan adalah
bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari
kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap
manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita
apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia
bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan
yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada
pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan
belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari
seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak
saudara.
Menurut agama penderitaan itu merupakan teguran dari tuhan. Penderitaan ada
yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang
mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari
penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam
hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri
hidupnya.
Penderitaan adalah
termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
2.2.
.
merupakan rasa sepi
yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan
orang ramai.
Ketakutan.
3. Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan
telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama
gangguan kecemasan.
5. Dipicu oleh faktor
psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses
pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal
dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
6. Faktor sosial atau
lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya,
kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak
mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena
gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular,
tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini
tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab
Timbulnya Kekalutan Mental
1. Kepribadian yang lemah
akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik
sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan
yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3. Cara pematangan bathin
yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial;
overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Proses
– proses kekalutan mental:
Positif, bila trauma (luka
jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari
kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum
mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan
bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang
dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,
yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk
keluar dari penderitaan.
2.4. Penderitaan
dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu
terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu
semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia
adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi
penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu
kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau
mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi
manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia,
melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang
menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus
berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat
11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri
yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan,
masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya
terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa
merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.
2.5. Penderitaan,
media massa, dan seniman
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran,
layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut
merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati
manusia untuk berbuat sesuatu.
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan
peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas.
Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara
sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah
pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga
para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
2.6.
Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan
hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari
kehidupan.
Orang yang merasa dirinya
menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang
banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan
dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan
mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan
dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a)
Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b)
Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya
emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang
kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan
kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
2.7.
Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya
Berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi
menjadi 2 bagian sebagai berikut :
o Nasip buruk penderitaan ini
karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika
takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah
manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
o Kehilangan orang
tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan
memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang
paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena
penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup
pasti akan kembali kepada tuhannya.
o Kemiskinan , banyak orang
yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang
telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak
bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur
manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
o Bencana, tidak ada seorang pun
yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja
dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan
anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di
sembuhkan.
Comments
Post a Comment